Friday, September 7, 2012

Kasus Goldman Sachs


Gedung lawas Goldman Sachs Group Inc. di Broad Street 85 di New York, AS***
JAKARTA. Jika kelak tudingan Securities Exchange and Commission (SEC) terbukti benar, pelanggaran yang telah dilakukan lembaga keuangan kesohor Goldman Sachs benar-benar serius.
“Produknya memang baru dan kompleks, namun akal-akalan dan konflik kepentingan yang ada di dalamnya sebenarnya kuno dan sederhana,” ujar Enforcement Director SEC Robert Khuzami, Jumat waktu New York (16/4), menggambarkan pelanggaran Goldman.

Pangkal soal kasus ini adalah produk ABACUS keluaran Goldman. Produk ini masuk kategori Collateralized Debt Obligation (CDO). CDO adalah sejenis surat utang turunan atau derivatif yang menggunakan kumpulan surat utang lain sebagai jaminan.

Tidak hanya sampai di situ. Kumpulan surat utang yang digunakan sebagai jaminan itu juga berjaminan tagihan surat utang atau kredit lain. Lazimnya, tagihan yang menjadi awal rangkaian jamin-menjaminkan ini adalah tagihan kredit perumahan berisiko tinggi atau
suprime mortgage.

Kisah berawal ketika di awal 2007, Fabrice Tourre, salah satu 
Vice President Goldman Sachs, memiliki ide menerbitkan CDO yang menggunakan asset-aset kredit berbau kredit suprimeunderlying asset). Sampai di sini tidak ada yang aneh.

Masalahnya, dalam proses pembuatan CDO nan kompleks berjuluk ABACUS itu, Tourre melibatkan perusahaan pengelola dana (hedge fund) Paulson & Co untuk membantu memilih aset-aset yang akan menjadi portofolio CDO itu. Padahal, Tourre mengetahui bahwa Paulson justru memiliki posisi yang berlawanan dengan CDO itu.
sebagai asset dasarnya ( 
Paulson memprediksi harga aset berbasis aset suprime akan jatuh. Karenanya, ia bertaruh dengan memasang posisi short (jual) di CDO tersebut. Sederhananya, Paulson melawan produk buatannya sendiri. SEC memperkirakan dari aksi ini, Paulson meraup untung US$ 1 miliar. Sebesar ini pula perkiraan kerugian investor lain.

Namun, kesalahan Goldman bukan hanya itu. Ketika memasarkan, menurut SEC, mereka tidak menyampaikan informasi vital tentang ABACUS, termasuk tentang keterlibatan Paulson. Dalam materi pemasarannya, Goldman justru menyebut ACA Management LLC sebagai perusahaan yang memilih portofolio ABACUS. Jadi dosa Goldman dobel, yakni mengakali investor dan tak jujur kepada para investornya.
 

Dengan dasar itulah, SEC menuntut Goldman Sachs dan Tourre ke pengadilan New York. Mereka mengantongi email-email komunikasi Goldman, Paulson, maupun ACA, sebagai bukti. Bisa ditebak, Golman menyangkal tudingan ini. “Tuntutan SEC tak memiliki dasar hukum dan fakta. Kami akan melawan dan mempertahankan reputasi perusahaan,” tulis Goldman dalam pernyataan resminya.

Bagaimana nasib Paulson? Untuk sementara ini, Paulson terbebas dari tuntutan. Tapi banyak pihak memprediksi, tuntutan SEC ini akan memicu antrean tuntutan lain dari pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh aksi haram ini. Dan, Paulson bisa terseret.

Saat penutupan transaksi Jumat (16/4), indeks Dow Jones Industrial Average di bursa saham New York merosot 1,13% menjadi 11.018,66 akibat kabar mengejutkan ini.
Cipta Wahyana Bloomberg, Reuters

Sumber : http://www.kontan.co.id/index.php/internasional/news/34374/Inilah-Dosa-Ganda-Goldman-Sachs, diakses 21 April 2010

100 Penunggak Pajak Terbesar



1. Pertamina (Persero)
2. Karaha Bodas Company LLC
3. Industri Pulp Lestari
4. Badan Penyehatan Perbankan Nasional
5. Kalimanis Plywood Industries
6. Siemens Indonesia
7. Angkasa Pura II (Persero)
8. Bentala Kartika Abadi
9. Daya Guna Samudera Tbk
10. Direct Vision

11. Hyaat International-Asiapacific Limited
12. Djarma Aru
13. Televisi Republik Indonesia
14. Likpin Llc
15. Multi Kontrol Indonesia
16. Kereta Api Indonesia (Persero)
17. Bank BNI
18. TH Indo Plantations
19. ING International
20. Surya Dumai Industri Tbk

21. DSM Kaltim Melamine
22. Cosa International Group Limited
23. Bank Bukopin Tbk
24. Pasifik Satelit Nusantara
25. Bukit Makmur Mandiri Utama
26. Bank Global International Tbk
27. DP3KK
28. Gandhi Memorial International School
29. Sarana Niaga Perdana
30. Perdana Karya Perkasa Tbk

31. Sampoerna Agro Tbk
32. Seaunion Energy (Limau) Ltd
33. Agoda Rimba Irian
34. Total E & P Indonesia
35. Avera Pratama
36. Steady Safe Tbk
37. Toyota Tsusho Indonesia
38. Kaltim Prima Coal
39. Djakarta Llyod Kantor Pusat
40. Universal Foodwear Utama Indonesia

41. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
42. General Food Industries
43. Inti Indosawit Subur
44. Holcim Indonesia Tbk
45. Kinantan Senaputra
46. Pembangunan Sarana Jaya
47. Planet Electrindo
48. Mobil Exploration Indonesia
49. Textra Amspin
50. Semen Tonasa

51. Kaltim Methanol Industri
52. Eka Manunggal Lestari
53. Perkebunan Nusantara XIV
54. Toyo Denso Indonesia
55. Pertamina Unit Pembekalan
56. Salim Ivomas Pratama
57. Gajah Tunggal Mulia
58. Intimutiara Kimindo
59. Perkebunan Hasil Musi Lestari
60. Petro Oxo Nusantara

61. Dwi Satya Utama
62. Jamsostek (pusat)
63. Wira Insani
64. Ragam Logam
65. Catur Gatra Eka Perkasa
66. Perkebunan (Persero)
67. Pakerin
68. Central Proteinaprima Tbk
69. Daesung Eltec Indonesia
70. Merpati Nusantara Airlines71. Madya Semarang
72. Hyundai Motor Indonesia
73. Aspirasi Luhur
74. Istaka Karya
75. Dongfang Electric Corporation Indonesia Project
76. Cakrawala Mega Indah
77. Gapura Angkasa
78. Sun Hope Investment
79. Texmaco Taman Synthetics
80. Singgar Mulia

81. Pulau Sambu
82. Il Jin Sun Garment
83. LKBN Antara
84. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
85. Astina Putera
86. Pindo Deli Pulp And Papermills
87. Sragen Abadi Textile Industri
88. Kaltim Parna Industri
89. Korina Semarang
90. Tiga Ombak

91. Menara Tiga Diesel
92. Valu Trada Indonesia
93. Asrigita Prasarana
94. Ivo Mas Tunggal
95. Sinar Kencana Inti Perkasa
96. Mandiri Eka Mandiri
97. Deutsche Bank AG
98. Wirakarya Sakti
99. Gunung Bayan Pratamacoal
100. Garuda Indonesia

Source : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/29/13191646/Inilah.Daftar.100.Penunggak.Pajak.Terbesar , diakses 29 Jan 2010